ads

Selasa, 4 Oktober 2011

10 di sandakan - Google Blog Search

0 ulasan
URL Sumber Asal :-

10 di sandakan - Google Blog Search


KEJAYAAN BUKAN PERCUMA: Aktiviti Pagi <b>di Sandakan</b>

Posted: 12 Sep 2011 03:50 PM PDT

Jika anda menggunakan windows 98 keatas, kebiasaanya sudah siap tersedia software tersebut,

(arabic) cuma tinggal aktifkan sahaja.. caranya:
1. buka start
2. tekan: control panel
3. tekan: clock, language and region
4. tekan: regional and language option
5. tekan: change keyboards and languages
6. tekan: change keyboards....
7. tukar arabic (saudi arabia) dan tekan 'ok'
8. pastu perati kat taskbar, kat bawah sekali sebelah kanan,

satu line ngan 'Start' ade tulisan EN (EN tu untuk English),

tekan kat EN tu dan tukar AR (AR untuk bahasa arab)
9. langkah terakhir, tampalkan pelekat keyboard bahasa arab untuk memudahkan anda

mengenalpasti kedudukan setiap huruf dan baris..

(Itu sila try setiap keyboard anda..hehe)

Slmt mencuba..Hayya bil 'Arabiyyah)

Anak Tikam Ibu Dan Bapa <b>Di Sandakan</b> | My Berita

Posted: 14 Sep 2011 09:56 AM PDT

SANDAKAN: Sepasang suami isteri mati ditikam oleh anak lelaki mereka di sebuah rumah di Batu 1, Jalan Utara dekat sini malam tadi.

Dalam kejadian kira-kira pukul 10.45 malam itu, lelaki berkenaan yang berusia 31 tahun turut menikam kakaknya.

Ketua Polis Daerah Sandakan, ACP Rowell Marong berkata mangsa dikenali sebagai Yew Hiap Foh, 70, dan isterinya Chu Ching Moi, 60, dan kedua-dua mereka mati di tempat kejadian akibat tikaman di dada.

Katanya mayat Yew ditemui terbaring di bilik tidur, manakala Chu ditemui terbaring di atas sofa di ruang tamu rumah tersebut.

Kakak mangsa yang berusia 37 tahun mengalami cedera parah akibat ditikam di perut dan kini dirawat di Hospital Duchees of Kent Sandakan dan dilaporkan dalam keadaan stabil, katanya di sini hari ini.

Rowell berkata dari laporan awal yang diterima, kejadian berlaku selepas lelaki itu dikatakan naik berang selepas bapanya tidak membenarkan permintaannya untuk menjual rumah yang mereka diami itu.

Katanya lelaki itu ingin menjual rumah mereka untuk mendapatkan modal berniaga dan dia diberitahu oleh bapanya bahawa nama pemilikan rumah itu sudah dipindahkan kepada kakaknya.

Beliau berkata lelaki itu yang bekerja sebagai penanam sayur sebelum ini pernah mengugut mahu menikam ibu dan bapanya kerana tidak menunaikan permintaannya itu.

Menurutnya lelaki itu melarikan diri selepas kejadian itu dan polis berjaya menangkapnya selepas dia datang semula ke rumah itu dengan menaiki sebuah kereta.

Katanya sebilah pisau yang dipercayai digunakan suspek dalam kejadian itu turut ditemui di ruang tamu rumah tersebut. -BERNAMA

Sumber

10 di tambunan - Google Blog Search

0 ulasan
URL Sumber Asal :-

10 di tambunan - Google Blog Search


rakyatmerdekaonline.com - Bos Gayus <b>Tambunan</b> Sudah Pasrah <b>...</b>

Posted: 01 Oct 2011 03:00 PM PDT

Bos Gayus Tambunan Sudah Pasrah Duluan
Divonis Hakim Tipikor Hari Rabu
Minggu, 02 Oktober 2011 , 05:00:00 WIB

BAMBANG HERU ISMIARSO

  

RMOL.Rabu, 5 Oktober 2011 bakal menjadi hari yang mendebarkan bagi bekas Direktur Keberatan dan Banding Ditjen Pajak, Bambang Heru Ismiarso. Pada hari itu, bekas atasan Gayus Tambunan ini akan menerima vonis dari majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta. Bagaimana sikap Bambang menghadapi vonis itu?

Ketua Majelis Hakim Djup­ria­di telah mengetuk palu sebanyak tiga kali pada persidangan pem­ba­caan duplik Bambang di Pe­nga­dilan Tipikor (28/9). Artinya, rangkaian proses persidangan su­dah memasuki tahap akhir. "Un­tuk selanjutnya, kami, majelis hakim akan menjatuhkan vonis pada hari Rabu 5 Oktober 2011 jam 9 pagi," katanya.

 Seusai sidang pembacaan dup­lik di Pengadilan Tipikor, Bam­bang mengaku pasrah dan tidak bisa berbuat banyak. Me­nu­rut­nya, semua hal terkait pemberian vonis akan diserahkan se­pe­nuh­nya kepada majelis hakim.

"Saya hanya berserah diri ke­pada Allah. Doakan saja semoga semua berjalan lancar," katanya ketika dijumpai Rakyat Merdeka.

 Meski terkesan pasrah meng­hadapi vonis, Bambang sangat me­nyesalkan sikap Jaksa Pe­nun­tut Umum (JPU) yang me­nurut­nya, tidak mempertimbangkan keterangan saksi Gayus Ha­lo­moan Tambunan sebagai fakta per­sidangan. Padahal, menurut dia, keterangan Gayus adalah ke­sak­sian yang jujur. Ketika itu, Ga­yus mengatakan tidak pernah men­dapat arahan khusus dari Ke­pala Seksi Pengurangan Ke­be­ra­tan dan juga Direktur Keberatan dan Banding dalam menelaah keberatan pajak PT Surya Alam Tunggal (SAT).

"Gayus menjelaskan bahwa di­minta penyidik untuk merekayasa kasus agar dapat menjerat ata­san­nya. Itu dilakukan karena merasa sakit hati karena surat pe­ngang­ka­tan jabatan tidak ditand­a­ta­nga­ni saya," ucapnya.

Bahkan, lanjut Bambang, Ga­yus secara terang-terangan di muka Pengadilan Negeri Jakarta Se­latan meminta maaf kepada­nya, Humala Napitupulu dan Johny Marihot Tobing karena per­kara PT SAT ini. Selain itu, Bambang menyatakan, Bank BRI tidak akan memberikan kredit jika aset yang dijadikan agunan masih utang. "Mana mungkin sebuah bank memberikan suatu pinjaman terhadap suatu hal yang masih utang," tuturnya.

Namun, menurut JPU, Bam­bang terbukti melakukan ke­la­laian dalam menelaah keberatan pajak perusahaan yang berkantor di Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut.

"Kami tetap memohon hakim memutuskan Bambang Heru Is­miarso bersalah melakukan ko­rup­si bersama-sama dan men­jatuhkan pidana penjara empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider penjara enam bu­lan," kata jaksa Purnomo.

Jaksa menilai, Bambang ter­bukti bersalah mengakibatkan kerugian negara karena tidak mencermati laporan anak buah­nya di Direktorat Jenderal Pajak, da­lam hal ini Gayus Halomoan Tambunan dan Humala Napi­tu­pu­lu. "Terdakwa melakukan per­buatan yang membahayakan pen­dapatan negara, terutama sektor pajak," ujarnya.

Seharusnya, menurut jaksa Pur­nomo, Bambang mencermati laporan Gayus dan Humala yang tidak melakukan pengecekan ke lapangan. Padahal, pengecekan penting dilakukan untuk melihat apakah aset PT SAT tidak me­nga­lami pertambahan nilai selama mereka mengajukan keberatan pajak. "Karena Gayus ternyata ha­nya mempercayai foto-foto aset yang diserahkan wajib pajak," tandasnya.

Jaksa Purnomo juga menilai Bambang melakukan kelalaian karena dalam dokumen persetu­juan terhadap keberatan pajak PT SAT, Bambang menyatakan sudah meminta tanggapan ahli. Padahal sebenarnya, hal tersebut tidak pernah ada. "Jadi, ini suatu ke­bohongan besar dan telah me­lakukan berbagai macam reka­yasa," ujarnya.

Sementara itu jaksa Erni Maramba mengatakan, hal yang memberatkan Bambang ialah sebagai pegawai negeri sipil eselon II

Ditjen Pajak, seharusnya men­jadi contoh terdepan dalam mem­beri teladan masyarakat, tapi jus­tru memanfaatkan sistem yang ada, sehingga bisa menurunkan kepercayaan masyarakat mem­bayar pajak. Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa belum pernah dihukum, sopan selama persidangan, dan menanggung penghidupan keluarganya.

Jaksa kemudian menuding Bambang bersama Gayus Tam­bu­nan telah berbuat tindakan yang merugikan keuangan nega­ra. Menurut jaksa Erni, kerugian negara yang timbul dalam kasus ini mencapai 570, 9 juta rupiah.

Sekadar mengingatkan, dalam perkara ini, tiga orang sudah me­nangguk hukuman. Mereka ialah Gayus Tambunan, Humala Na­pi­tu­pulu dan Maruli Pandapotan. Ga­yus, lantaran didakwa sekali­gus dengan perkara lain, maka hu­kumannya paling berat, yakni 12 tahun penjara.

Sedangkan Hu­mala diputus hukuman 2 tahun pen­jara dan denda Rp 50 juta da­lam tahap banding di Penga­dilan Tinggi DKI Jakarta pada Juni 2011. Adapun Maruli Pandapotan divonis 2 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 50 juta di Pe­nga­di­lan Negeri Jakarta Selatan pada Februari 2011.

Tanpa Penelitian Terima Keberatan Pajak

Reka ulang

Bekas Direktur Keberatan dan Banding Direktorat Jenderal Bam­bang Heru Ismiarso dituding JPU melawan hukum. Ia di­ang­gap lalai karena tidak ber­koor­dinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sidoarjo, Jawa Ti­mur, perihal per­mo­honan kebera­tan pajak PT Surya Alam Tunggal (PT SAT).

Dalam dakwaan, jaksa Freddy Simandjuntak menyebutkan, PT SAT selaku wajib pajak menga­jukan keberatan pajak pada Ditjen Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN Pa­sal 16 D Nomor 00007/237/04/617/07 Tahun 2004. Atas dasar per­mohonan keberatan itu, KPP Si­doarjo meneruskan per­mo­ho­nan itu kepada Direktorat Ke­be­ratan dan Banding.

Tapi setelah surat keberatan sam­pai pada Bambang, JPU me­nilai Bambang tidak menanyakan lebih dahulu uraian keberatan dari KPP atau Kanwil Pajak se­tempat. Alhasil, pada 4 April 2007, Bambang memberikan dis­posisi kepada Kasubdit Pe­ngu­rangan dan Keberatan dengan perintah untuk menyelesaikan perkara tersebut.

Menurut JPU, meski tak punya argumen dari Kanwil Jawa Timur selaku pemeriksa, Bambang tetap menerbitkan surat tugas No ST-1068/PJ.071/2007 tanggal 9 Mei 2007. Surat itu berisi perintah ke­pada Marjanto (Kasubdit Pe­ngu­rangan dan Keberatan), Maruli Pandapotan (Kasi Pengurangan dan Keberatan), Humala Napi­tupulu (Penelaah Keberatan) dan Gayus Tambunan selaku pelak­sana untuk melakukan penelitian terhadap permohonan keberatan dan penghapusan sanksi ad­mi­nistrasi PT SAT.

Pasca dilakukan pembahasan antara Gayus, Humala dan Hin­darto Gunawan, JPU mendakwa bah­wa Maruli memerintahkan Ga­yus menerima keberatan wajib pa­jak. Sehingga, tanpa melaku­kan pe­nelitian yang tepat dan me­nye­luruh terhadap PT SAT, Ga­yus mem­buat laporan yang di­tuang­kan dalam laporan pene­li­tian No­mor LAP-656/PJ.071/2007 tang­gal 9 Agustus 2007 ten­tang lapo­ran penelitian keberatan PT SAT.

Menurut JPU, setelah laporan itu ditandangani Gayus, Humala, Maruli dan Jhony Marihot Tobing selaku Kasubdit Pengurangan dan Keberatan, laporan itu di­serahkan pada Bambang Heru un­tuk diteliti. Tetapi, setelah Bambang meneri­ma laporan, JPU menuding Bam­bang telah mela­wan hukum kare­na tidak menelitinya.

Bambang malah langsung me­nyetujui konsep laporan yang di­buat Gayus secara asal. Bambang pun menandatangani hasil pene­li­tian tersebut. Artinya, pem­ba­ya­ran pajak yang dilakukan PT SAT se­besar Rp 429, 2 juta dianggap se­ba­gai pem­bayaran lebih dan ha­rus di­­kem­balikan pada PT SAT.

Kasus Seperti Ini Akan Terulang

Hifdzil Alim, Peneliti LSM PUKAT

Peneliti dari Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Hifdzil Alim menilai, perkara mafia pa­jak seperti yang menjerat Gayus Tambunan Cs akan terulang se­lama aparat penegak hukum le­m­ah dalam melakukan pe­nga­wasan di Direktorat Jenderal Pa­jak. Karena itu, dia me­nye­ru­kan kepada KPK agar turun ta­ngan mengawasi Ditjen Pajak.  

"Saat ini pengawasan masih sangat lemah. Mungkin, karena se­karang muncul beberapa ka­sus besar, sehingga kasus yang lama menjadi terbengkalai. Ini sebenarnya persoalan klasik yang tak kunjung ada jalan keluar," katanya.

Menurutnya, kasus Gayus tak hanya berhenti sampai ting­kat Direktur Keberatan dan Ban­ding Ditjen Pajak. Hifdzil menilai, kasus seperti itu bisa menjerat pejabat tinggi lainnya di Ditjen Pajak asalkan ada ke­mauan besar dari tim penyidik untuk melakukan  pengem­ba­ngan. "Saat itu yang menjadi pe­nyidiknya Polri kan. Nah, saya harap mereka mau me­ngembangkan perkara itu su­paya tak tebang pilih," ucapnya.

Hifdzil menengarai, kasus seperti itu tak hanya terjadi pada bagian keberatan dan banding Ditjen Pajak saja. Menurutnya, semua sektor di Ditjen Pajak ber­potensi untuk melakukan pelanggaran. "Aparat perlu me­lakukan sisi pencegahan dengan baik. Kalau tidak, maka kasus ini akan terus naik ke permu­kaan," tandasnya.

 Karena itu, dia juga meminta Dirjen Pajak untuk mengawasi dan melakukan pembenahan in­ternal secara mendalam. Se­hing­­ga, seluruh pegawai Ditjen Pajak dapat terkontrol dalam menjalankan tugasnya.

"Sebagai pucuk pimpinan harusnya bisa mengawasi anak buahnya, bahkan jangan ragu untuk memberikan sanksi tegas kepada setiap jenis pelang­garan," katanya.

Ada Dua Hal Belum Terjawab

Didi Irawadi Syamsuddin, Anggota Komisi III DPR

Anggota Komisi III DPR Didi Irawadi Syamsuddin ber­pendapat, meski secara per­la­han rekan-rekan Gayus Tam­bu­nan di Ditjen Pajak dijatuhi hu­kuman penjara oleh majelis ha­kim, namun bukan berarti kasus mafia pajak sudah berakhir. Soalnya, kasus itu masih me­ngandung pertanyaan sangat besar yang belum terjawab hingga kini.

"Pertama, siapa itu yang me­nyuap Gayus. Kemudian siapa pula pejabat tinggi di Ditjen Pa­jak yang juga terlibat dalam ka­sus itu. Kalau dua hal ini belum terjawab, kami di Komisi Hu­kum sangat kecewa dengan pe­nuntasan kasus ini," katanya.

Karena itu, Didi tidak per­caya kalau kasus Gayus ini ha­nya berakhir sampai tingkat Di­rektur Keberatan dan Banding Ditjen Pajak. Menurutnya, pe­nyidik Polri perlu untuk me­ngembangkan kasus ini sampai tuntas. "Logikanya, Gayus saja da­pat miliaran rupiah. Bagai­mana dengan pejabat tinggi lain­nya. Harus ditelusuri asal usul duitnya itu," ujarnya.

Khusus untuk perkara Bam­bang Heru, Didi meminta ma­je­lis hakim Pengadilan Tipikor mem­berikan vonis maksimal ter­hadap bekas Direktur Kebe­ra­tan dan Banding Ditjen Pajak itu. Menurutnya, pemberian vo­nis maksimal akan memberikan rasa takut bagi para mafia pajak yang hingga kini belum ter­sen­tuh hukum. "Untuk pem­be­la­ja­ran juga pada nantinya," kata politisi Demokrat ini.

Ketua DPP Partai Demokrat ini mengatakan, pajak me­ru­pa­kan sektor yang amat penting bagi suatu negara. Sehingga, lan­jut dia, jika penanganan pa­jak banyak yang menyimpang, maka masyarakat Indonesia akan malas membayar pajak.

Untuk itu, ia menambahkan, ada tiga sistem yang harus di­sertakan untuk reformasi dalam tubuh Ditjen Pajak, yaitu sistem kebijakan, sistem hukum per­pa­ja­kan, dan sistem administrasi perpajakan.

"Saat ini saja, sudah berapa wajib pajak yang belum mau membayar pajak lantaran uangnya itu takut disa­lah­gu­na­kan?" tandasnya. [rm]

    1. sisy (16), pijat, message, terapi kejantanan siap dipanggil ke rumah, hotel, apartemen HP: 0878 8450 2591
      02.10.2011, 08:16 WIB
      Komentator: sisy
      bung arif, ingat bung masih punya hutang sama sisy. yg terakhir kemarin bayarnya masih kurang lho bung

      sisy (16), pijat, message, terapi kejantanan siap dipanggil ke rumah, hotel, apartemen HP: 0878 8450 2591

    2. Pasti Hukuman Ringan...
      02.10.2011, 07:50 WIB
      Komentator: toyib
      Jgn takut bro, korupsi di Indonesia hukumannya ringan2 plus bonus remisi yg banyak...
    3. Iklan gratis harap dihapus
      02.10.2011, 07:12 WIB
      Komentator: arief
      Bung moderator kolom komentar, mohon men- dan memoderasi pemasangan iklan gratis. Ini sudah menyimpang dari tujuan kolom komentar, karena tidak ada kaitannya dengan berita.
    4. LETS KILL ARABIAN OH YEAH
      02.10.2011, 03:20 WIB
      Komentator: sisy (asli, lagi merem melek di hotel sultan lt 2 kamar 201)
      BUNUH SEMUA ARAB IMIGRAN YG ADA DI INDONESIA, BARU NEGARA INI BISA TENANG, BANGSA KITA JADI SERING KENA MUSIBAH, SELALU DITIMPA AZAB BENCANA SEJAK ARAB2 PENDATANG ITU KELIARAN MENEBAR PROVOKASI DAN TEROR DI NEGARA KITA EH DASAR BANGSA HIDUNG KAPSUL, MEREKA BERANI KORUPSI LAGEE! ANJJING NIAN ARAB JINJJING ITU

      sisy (16), pijat, message, terapi kejantanan siap dipanggil ke rumah, hotel, apartemen HP: 0878 8450 2591

    10 di tawau - Google Blog Search

    0 ulasan
    URL Sumber Asal :-

    10 di tawau - Google Blog Search


    CERAMAH ABANG MAD <b>DI TAWAU</b> « ABU NUHA CORNER

    Posted: 30 Sep 2011 06:55 AM PDT

    Abu Nuha Corner mengalu-alukan para pembaca :

    1) Menghantar sebarang maklumat program atau aktiviti dakwah dan bukan berasaskan komersil khususnya sekitar Kota Kinabalu @ Pantai Barat Selatan dan Sabah amnya untuk dihebahkan di blog ini. Bahan yang bersesuaian, lengkap (seperti foto, banner dll) serta tepat akan dipaparkan di blog ini dalam tempoh tertentu.

    2) Menghantar undangan untuk Abu Nuha atau rakan-rakan pendakwah sama ada JHEAINS atau Persatuan Ulama' Malaysia (PUM) Sabah mengisi program dakwah di kawasan berdekatan dan bersesuaian sama ada di masjid, surau, jabatan kerajaan dan swasta dan sebagainya.

    3) Menghantar undangan untuk Abu Nuha Corner membuat liputan sebarang aktiviti dakwah di lokasi yang berdekatan. Berikan maklumat lebih awal dan terperinci untuk memudahkan lokasi dikunjungi. Aktiviti yang bersesuaian akan dikongsikan untuk tatapan pembaca di blog ini.

    4) Menghantar berita, laporan atau catatan aktiviti dakwah sekitar Sabah untuk dipaparkan di blog ini tanpa Abu Nuha Corner berkunjung ke lokasi berkenaan. Catatan yang menarik, lengkap dengan foto dan menepati citarasa Abu Nuha Corner akan dikongsikan bersama.

    Contoh program @ aktiviti dakwah adalah seperti kelas pengajian agama, ceramah, kuliah, forum, kursus-kursus, seminar, majlis qurban, aqiqah, khatam al-Quran, pertemuan, ziarah hospital, muallaf atau ulama dan seumpamanya. Sama ada ia dianjurkan oleh masjid, surau, kampung, jabatan kerajaan, swasta, NGO, parti atau individu persendirian.

    Hantar maklumat program berkenaan ke mesej Facebook Abu Nuha atau emel ke ma_alhafiz@yahoo.com. Sertakan nama pemberi maklumat atau urusetia dan nombor telefon untuk rujukan dan pertanyaan lanjut. Maklumkan juga sasaran audien (sama ada terbuka, tertutup atau ada umur tertentu). Maklumat yang lengkap dan paling penting MENEPATI CITARASA Abu Nuha Corner akan disiarkan. Mari kita bersama-sama menyebarkan maklumat dan aktiviti dakwah demi perkembangan Islam. Terima kasih.

    10 di lahad datu - Google Blog Search

    0 ulasan
    URL Sumber Asal :-

    10 di lahad datu - Google Blog Search


    sabahkini.net: BANTERAS SEGERA KERETA SAPU <b>DI LAHAD DATU</b>

    Posted: 01 Oct 2011 10:15 PM PDT


    Oleh : KREW SABAHKINI.NET

    PIHAK berkuasa terutama Jabatan Pengangkutan Jalan (JPJ), Polis Trafik dan Lembaga Pelesenan Kenderaan Perdagangan (LPKP) Sabah diminta mengambil tindakan tegas terhadap kegiatan kereta sapu yang begitu berleluasa di Bandar Lahad Datu.

    Bendahari Agung Persatuan Pengusaha Bas Bumiputera Sabah (PPBBS), Mursidi Ridi, berkata, masalah kereta sapu telah menjejaskan pengusaha pengangkutan awam yang mempunyai permit yang sah.

    Katanya, kegiatan tersebut sudah lama wujud di daerah ini dan sudah tiba masanya pihak berkuasa mengambil tindakan tegas terhadap pengusaha haram terlibat.

    "Kita berharap pihak penguatkuasaan akan berganding bahu untuk menangani masalah ini supaya perkhidmatan pengangkutan awam di daerah ini tidak dicemari," katanya ketika ditemui di sini.

    Mursidi berkata, kegiatan kereta sapu di pekan ini tidak banyak perubahan dengan keadaan beberapa tahun yang lepas.

    Katanya, kebanyakkan kereta sapu ini beroperasi di sekitar pekan seperti berhampiran kawasan pasar dan kawasan-kawasan yang menjadi tumpuan orang ramai.

    Menurutnya, semasa Anggota Parlimen kawasan Kinabatangan, Datuk Bung Moktar Radin masih menjadi Pengerusi LPKP, beliau telah kerap kali menyuarakan masalah kereta sapu ini termasuk yang wujud di Lahad Datu.

    "Tidak lama dahulu, dalam satu dialog, kita dimaklumkan terdapat kira-kira 500 kereta sapu di sini dan oleh kerana itu, pihak persatuan pernah mencadangkan supaya pengeluaran permit tambahan dilakukan oleh LPKP bagi membolehkan mereka yang layak dapat menjalankan perkhidmatan dengan sah," katanya.

    Bagaimanapun, beliau berkata, pada masa ini kaedah itu tidak lagi sesuai dan apa yang harus dilakukan ialah mengambil tindakan tegas terhadap pengusaha haram tersebut bagi mengurangkan risiko kepada penumpang.

    10 di kinabatangan - Google Blog Search

    0 ulasan
    URL Sumber Asal :-

    10 di kinabatangan - Google Blog Search


    SabahKita.Net » Polis <b>Kinabatangan</b> jadi barua penjenayah

    Posted: 02 Oct 2011 08:54 PM PDT

    Oleh : Haji Hamzah Abdullah

    PADA 26 September 2011, saya telah mengutus surat kepada Ketua Polis Negara, Tan Sri Ismail Omar dengan sesalinannya kepada Pesuruhjaya Polis Sabah, Datuk Hamza Taib dan Pengarah Jabatan Tanah dan Ukur, Datuk Osman Jamal.

    Dalam surat tersebut saya menyatakan kepada Tan Sri Ismail tentang penglibatan segelintir pegawai polis dari Balai Polis Daerah Kota Kinabatangan yang menganiaya para peneroka di kawasan Koyah Bersatu; justeru memohon campurtangan beliau bagi menyiasat, serta mengambil tindakan sewajarnya ke atas kezaliman yang dilakukan oleh pegawai-pegawai terbabit.

    Pada 1 Oktober 2011, saya telah melawat kawasan Koyah Bersatu, bertemu para peneroka berkenaan, melihat dan mendengar sendiri keperitan yang mereka hadapi setiap hari berdepan dengan suasana penganiayaan oleh pegawai-pegawai polis terbabit.

    Para peneroka di kawasan yang dimaksudkan telah menduduki kawasan berkenaan secara sah, permohonan mereka untuk menjadi pekebun kecil telah dibuat pada zaman kerajaan Berjaya ketika Ketua Menteri masa itu, Datuk Harris Salleh, telah memperuntukkan sejumlah hampr 1 juta ekar di bawah Skim Pekebun Kecil (Small Holders Scheme) dengan matlamat meningkatkan taraf hidup rakyat Sabah.

    Datuk Zaki Gusmiah, ADUN Sukau pada masa itu telah menyokong sepenuhnya permohonan para peneroka ini. Ini bererti para peneroka ini telah menduduki secara sah, lengkap dengan dokumen permohonan tanah (P.T.) yang telah dimajukan dan diterima oleh Jabatan Tanah, Kota Kinabatangan untuk tempoh hampir 30 tahun!

    Episod malang menimpa para pekebun kecil ini apabila tanah yang dipohon seawal pemerintahan Berjaya, mendapat kelulusan tetapi geran-geran tanah mereka 'disambar' oleh seorang tauke Cina, Ang Hong Swee yang mendakwa sebagai Anak Negeri secara dokumen (Anak Negeri 'By Document') dan bukan melalui pertalian 'darah' (Anak Negeri 'By Document' and not 'By Blood').

    Anak Negeri palsu yang memang terkenal dengan 'link' pihak atasan di Jabatan Tanah serta mempunyai sahabat dari kalangan anggota dan pegawai polis telah memperalatkan dua orang pegawai polis dari Balai Polis Kinabatangan, yang bernama Sarjan Ismail dan seorang yang bernama Hilme.

    Kedua-dua pegawai inilah yang telah bertindak bagi pihak tauke Anak Negeri palsu ini menggertak dan mengancam para peneroka di kawasan Koyah Bersatu. Para peneroka memberitahu saya bahawa Sarjan Ismail dan yang berenama Hilme (saya diberitahu oleh seorang kawan bahawa Hilme ni berpangkat Inspektor dan berasal dari sebuah negeri di utara Semenanjung) telah menyumbat seorang pekebun kecil selama 5 hari di lokap Balai Polis Kinabatangan tanpa sebab dan tanpa reman daripada Majistret.

    Sarjan Ismail dan Hilme ini jugalah yang memberi amaran kepada para peneroka supaya tidak mengalihkan batu sempadan (Boundary Stone) kerana Sarjan Ismail akan bertindak meletakkan batu sempadan yang baru.

    Semuanya dilakukan oleh Sarjan Ismail bagi mempastikan 'Nafsu Sarakah' tauke Anak Negeri palsu ini menguasai lot-lot peneroka yang telah ditanam dengan kelapa sawit tercapai.

    Modus operandi yang dilakukan oleh Sarjan Ismail dan anggota yang lain amat mudah iaitu merampas tanah-tanah peneroka melalui batu sempadan yang akan mereka tanam secara palsu dalam kawasan yang bukan merujuk kepada lot-lot peneroka.

    Seorang peneroka, Hasmiati binti Rustam dan mendududki Lot 52, mempunyai geran tanah sah bernombor 095312744, tetapi bakal dirampas oleh tauke Anak Negeri palsu ini dengan dibantu oleh Sarjan Ismail serta seorang pencacai tauke bernama Osman Enting, atau lebih dikenali sebaga Tabu.

    Ketua Polis Negara mempunyai tanggungjawab moral bagi memperbetulkan kepincangan ini sesuai sebagaimana saranan yang sering dilaungkan bahawa 'rakyat juga mempunyai tanggungjawab bersama' bagi mengurangkan kes-kes jenayah dinegara ini.

    Nah! sekarang, apa yang dilakukan oleh segelintir anggota polis ini adalah suatu jenayah yang tidak bermoral dan bercanggah dengan lafaz ikrar dalam piagam pelanggan Jabatan Polis.

    Kita sama-sama tunggu dan lihat sejauh mana Tan Sri Ismail benar-benar komited untuk membersihkan imej Jabatan Polis yang semakin tercalar.

    (NOTA : Hj Hamzah Hj Abdullah merupakan Timbalan Pesuruhjaya PAS Sabah, merangkap YDP Pas Kawasan Batu Sapi.)

    BLOG MIK: Bung Mokhtar <b>Kinabatangan</b> Akan TEWAS Sekiranya <b>...</b>

    Posted: 06 Sep 2011 09:40 PM PDT


    Anwar Ibrahim menghabiskan masanya selama beberapa hari menjual minyak pelincir di Sabah dan Sarawak.

    Bersama sama dengan Khalid Gagap Menteri Selangor, mereka berdua telah melakukan "tour Aidil Fitri" dan difahamkan bajet sebesar RM1 Juta telah dibelanjakan dalam kunjungan mereka ke Sabah dan Sarawak…

    Tak tahu dari mana Khalid Gagap dapat dana, tetapi semua peruntukan telah diturunkan kepada Ketua-Ketua Cabang PKR. Mereka senyum sampai ke telinga…!

    Wow! Hebat sungguh peruntukan Anwar dan Khalid Gagap. Mantap….! Apakah bajet dan dana Selangor yang digunapakai? Atau Anwar sudahpun secure allocation daripada orang luar dalam berdepan dengan PRU13. Anwar nampak yakin sangat….

    Nampaknya, Anwar dan Khalid Gagap sudahpun memberi perhatian khas kepada Sabah dan Sarawak dalam sambutan idulfitri kali ini. Banyak dana Selangor yang dibawa ke Sabah dan Sarawak, secara khusus dalam membulatkan semula tekad untuk 'change' yang berjaya dibawa oleh DAP sebelum ini dalam Pilihanraya Negeri Sarawak yang lalu.

    Dalam mesyuarat dan pertemuan pimpinan Pakatan Rakyat; DAP secara khusus menyatakan rasa kecewa kerana kurang mendapat bantuan komponen dalam menarik undi masyarakat bukan Cina di Sarawak. DAP mahu PKR memberikan tumpuan lebih – setelah PAS gagal berbuat demikian dalam PRN Sarawak.

    Sambutan di Sabah nampak lebih hebat berbanding Sarawak. Ini berdasarkan maklumat dalaman yang diberikan kepada blog ini. Mereka yakin, BN Sabah akan terus berdepan dengan krisis dalaman menjelang PRU13 nanti. Anwar secara peribadi – memaklumkan bagaimana UMNO Sabah sudah terpecah 3. Satu milik Musa Aman. Satu milik Shapie Apdal. Dan satu lagi kelompok LIAR yang sedia nak melompat pada bila-bila masa. Anwar ulang skrip 16hb September….!!

    Anwar mahukan PKR memperkukuh jentera parti di peringkat paling bawah. Antara kawasan yang paling berpotensi untuk menang adalah PAPAR! Anwar jelaskan bagaimana Rosnah Shirlin akan menjadi liabiliti kepada UMNO jika terus bertanding di Papar.

    Menarik ulasan Anwar – termasuk bagaimana Kinabatangan juga akan tumbang jika UMNO menggunakan calon sama.

    sumber -

    Blog Gelagat Anwar

    10 di kota kinabalu - Google Blog Search

    0 ulasan
    URL Sumber Asal :-

    10 di kota kinabalu - Google Blog Search


    Tiga Jalan raya utama <b>di kota Kinabalu</b> akan jadi tumpuan <b>...</b>

    Posted: 28 Aug 2011 10:45 PM PDT

    No of View :955

    Tiga jalan raya utama yang sering berlaku kemalangan maut di sini akan diberi lebih tumpuan sepanjang Ops Sikap kali ke-24 pada kali ini.

    Ketua Polis Bandaraya, Asisten Komisioner Ahmad Sofi Zakaria berkata jalan yang dimaksudkan itu ialah Jalan Tuaran, Jalan Tuaran Bypass dan juga Jalan Tun Fuad Stephen.

    "Ketiga-tiga jalan berkenaan menjadi tumpuan Ops Sikap pada kali ini memandangkan jalan berkenaan adalah jalan utama yang menyumbang kepada kes kemalangan maut di bandaraya ini sepanjang Januari hingga Julai tahun ini," katanya.

    Beliau berkata demikian pada sidang media di Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Kota Kinabalu, Karamunsing di sini kelmarin.

    Menurutnya, sepanjang tempoh berkenaan Jalan Tuaran iaitu bermula dari stesen minyak Shell Karamunsing hingga lampu isyarat Batu 5 mencatatkan empat kes maut dan 13 kes cedera parah.

    Sementara itu, bagi Jalan Tuaran Bypass yang bermula dari lampu isyarat Batu 5 hingga ke lampu isyarat Jalan Tuaran Bypass mencatatkan dua kes maut dan lima kes cedera parah.

    Manakala bagi Jalan Tun Fuad Stephen yang bermula dari bulatan Perkasa hingga ke lampu isyarat Yayasan Sabah, sebanyak lima kes kemalangan maut dan empat kes kecederaan parah dilaporkan berlaku sepanjang tempoh berkenaan.

    Dalam pada itu, Sofi berkata enam kesalahan yang menyumbang kepada kemalangan jalan raya juga akan diberikan penguatkuasaan khusus sepanjang Ops Sikap kali ini.

    "Antara kesalahan yang akan diberi penguatkuasaan khusus ialah mengakibatkan kemalangan jalan raya, pandu melebihi had laju, tidak mematuhi isyarat kampu merah, memotong di garisan berkembar, memotong barisan dan yang menggunakan lorong kecemasan.

    "Kadar kompaun saman ke atas semua enam kesalahan terbabit juga tidak akan dikurangkan," katanya menambah kabinet sebelum ini juga telah meluluskan pengurangan had laju sebanyak 10 kilometer sejam bagi semua jalan persekutuan dan jalan negeri.

    Sementara itu, Sofi memberitahu sebanyak 26 kemalangan maut dilaporkan berlaku di daerah berkenaan sepanjang tempoh Januari hingga Julai tahun ini.

    Katanya, jumlah itu adalah daripada 3,053 kes kemalangan yang berlaku di Kota Kinabalu sepanjang tempoh berkenaan.

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    Incoming search terms:

     

    BLOG SABAH

    Copyright 2010 All Rights Reserved